Selamat datang di official website TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Tahun 2023 TK 17 Teladan

 tk17teladan.sch.id - Peringatan Maulid, merupakan momen mengenalkan tradisi kelahiran Nabi Muhammad SAW kepada anak usia dini. “Hal ini harus dilandasi dengan unsur-unsur keteladanan kepada Rasulullah S.A.W. Karena kadang orang dewasa mungkin menganggap anak usia dini hanyalah anak kecil yang tidak mengerti tentang keagamaan, maka dari itu sebagian orang dewasa hanya mengenalkan arti kebahagiyaannya saja mengenai momen maulid”.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Tahun 2023 TK 17 Teladan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. TK 17 Teladan


Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.

Manusia merupakan makhluk sosial yang dituntut untuk mampu bekerja sama sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai. Seperti halnya dalam dunia pendidikan, manusia dalam mengembangkan pengetahuannya tentu memerlukan seorang pendidik baik dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun dari masyarakat yang sangat berperan penting dalam pendidikan karena pendidikan tidak cukup dilakukan secara individual, tetapi harus dilaksanakan secara bersama-sama.

Masyarakat ikut mengambil tanggung jawab dalam dunia pendidikan. Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang saling berhubungan yang dihubungkan oleh kesatuan negara, budaya dan agama. Lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat kuat untuk menentukan arah pendidikan anak, salah satunya pengaruh kebudayaan yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan dan pendidikan harus saling mendukung agar terbangun karakter dalam diri seseorang Nilai-nilai dalam kebudayaan dapat membangun karakter manusia pendukungnya, dan pendidikan harus dapat membangun kepribadian agar manusia memiliki karakter yang baik dan berguna untuk negara.

Selain kebudayaan dan pendidikan, bagian penting lain dari kehidupan manusia adalah agama. Agama dan kebudayaan adalah dua hal yang berbeda dan tidak dapat disamakan, tetapi di antara keduanya dapat saling memengaruhi. Agama memengaruhi sistem kepercayaan dan praktik-praktik kehidupan, sebaliknya kebudayaan pun dapat memengaruhi agama, terutama terhadap cara agama itu diinterpretasikan serta cara pelaksanaan ritual-ritual agama.

Tidak ada agama yang bebas dari pengaruh budaya, termasuk pengaruhnya pada masyarakat muslim di Selayar, salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang mengadakan perayaan maulid Nabi Muhammad S.A.W. setiap bulan Rabi’ul Awwal dengan melakukan tradisi-tradisi tertentu.

Perayaan maulid Nabi di Indonesia telah dilaksanakan oleh Wali Songo tahun 1404 M/808 H sebagai cara penyebaran agama Islam dengan melakukan kegiatan yang memancing daya tarik masyarakat untuk memeluk Islam.6 Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia memiliki kebiasaan tersendiri dalam merayakan maulid Nabi, walaupun kerap kali tidak ada sangkut paut antara kegiatan yang dilakukan dengan kelahiran Nabi. Salah satunya perayaan maulid yang dilaksanakan oleh masyarakat Kaburu yang masih memegang teguh adat istiadat leluhur, sehingga sampai saat ini tradisi maulid dari tahun ke tahun masih senantiasa dirayakan dengan keunikan tersendiri.

Memperingati maulid Nabi Muhammad S.A.W. terkandung beberapa nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu: nilai ilahiyah (akidah, akhlak, dan ibadah) dan nilai insaniyah (kemasyarakatan). Untuk memperjelas nilai-nilai pendidikan Islam tersebut, maka peneliti akan menguraikannya sebagai berikut:

1. Nilai Akidah

Akidah adalah sebuah istilah yang menunjukkan keimanan atau keyakinan yang kukuh seorang mukmin kepada Allah swt. yang bukan hanya sekadar menyatakan percaya, tetapi juga harus dimaknai sebagai cara seseorang melaksanakan segala perintah Allah, serta menjalankan segala nilai dalam akidah yang diyakininya.

Dalam pendidikan Islam, penanaman nilai akidah merupakan termasuk hal yang sangat utama, karena akidah termasuk hal dalam agama yang mendasar dan memiliki peran sebagai pendorong serta yang mewarnai berbagai aktivitas, baik aktivitas lahir maupun aktivitas batin. Akidah juga sangat memengaruhi sikap seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Waktu terpenting dalam membina akidah yaitu pada masa kanak-kanak yang merupakan waktu keemasan (golden age) yang memiliki peran pokok untuk perkembangan selanjutnya. Mendidik anak di waktu belia seperti menoreh di atas batu, tidak lekas hilang, bahkan tertanam selamanya.

2. Nilai Ibadah

Ibadah sebagai landasan untuk menyempurnakan keimanan merupakan suatu tonggak kehidupan yang sangat berarti dalam diri manusia, sehingga segenap dinamika kehidupan manusia harusnya berdasar pada prinsip serta nilai-nilai ibadah. Dalam pendidikan Islam, aspek ibadah termasuk salah satu aspek utama dalam sudut pandang agama, sebab ibadah adalah perwujudan rasa iman dan ketundukan seorang hamba kepada Tuhan yang dibuktikan dalam bentuk sikap dan perbuatan.

3. Nilai Akhlak

Istilah akhlak seringkali dikaitkan dengan istilah etika dan moral karena juga menjelaskan tentang nilai baik serta nilai buruk sikap perbuatan seseorang. Akan tetapi akhlak memiliki pengertian lebih mendalam karena akhlak merupakan istilah yang bersumber dari al-Qur’an serta al-Sunnah, sedangkan tolok ukur etika yaitu pikiran atau akal, dan tolok ukur moral yaitu norma yang terdapat dalam masyarakat. Dalam akhlak, menetapkan perbuatan itu baik atau tidak barometernya dari ajaran Allah dan rasul-Nya.

Dalam Islam, akhlak memiliki kedudukan yang sangat pokok, baik sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa. Jatuh bangunnya suatu bangsa tergantung pada bagaimana akhlak masyarakat yang menghuninya. Segala aspek ajaran Islam senantiasa memiliki orientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

Hadis ini menjelaskan pentingnya peran akhlak untuk manusia dalam menjalani kehidupan. Hal ini sejalan dengan sejarah yang ada bahwa Rasulullah lebih berusaha sekuat tenaga menanamkan nilai-nilai akhlak dalam diri manusia ketika menjalankan dakwahnya. Sasaran akhlak mencakup berbagai aspek, yakni: akhlak terhadap Allah S.W.T., terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia, dan terhadap lingkungan.

4. Nilai Kemasyarakatan

Sejak lahir manusia membutuhkan orang lain, sehingga manusia harus bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Agar tercipta kehidupan sosial yang sejahtera, umat manusia harus melakukan hal-hal, seperti: saling mengasihi, saling menghargai, adil dalam bertindak, memelihara persaudaraan dengan erat, gotong royong, bermusyawarah, dll.

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama pemerintah, orang tua, pendidik, peserta didik, serta masyarakat. Dalam Islam, manusia dibebankan tanggung jawab atas apa yang terjadi di sekitar mereka. Sesuai dengan firman Allah dalam QS Ali ‘Imran/3: 110.

"Kalian (umat Islam) merupakan umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik".

Dalam ayat tersebut, secara tersirat menyatakan bahwa tanggung jawab manusia terutama umat Islam selain bersifat perorangan juga bersifat sosial kemasyarakatan. Masyarakat memegang tanggung jawab untuk saling membina, mensejahterakan, memerintahkan melakukan sesuatu yang baik, dan mencegah dari kemungkaran antar sesama manusia.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Tahun 2023 TK 17 Teladan

Kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Tahun 2023 TK 17 Teladan bertemakan "Meneladani Akhlak Rasulullah dan Menanamkan Nilai Religi (Cinta Kepada Rosul) Melalui Bersholawat Sejak Dini".

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :

0 Komentar