Selamat datang di official website TK 17 Teladan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

tk7teladan.sch.id - Bermain merupakan aktivitas utama yang dilakukan anak pada setiap harinya. Hal ini karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. Tidak dapat dipungkiri bahwa bermain merupakan jembatan bagi anak untuk belajar (Wahyu, 2022). Salah satu kegiatan bermain yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk merangsang aspek perkembangan anak adalah permainan tradisional. Permainan tradisional secara universal membangkitkan keceriaan umum atau membangkitkan rasa bahagia, sehingga hal ini sangat berlaku di daerah lain dan dapat dimainkan secara bersama-sama secara menyenangkan. Hal ini menunjukkan setiap permainan tradisional yang ada dan berasal dari daerah tertentu mampu dipraktikkan di daerah lain dan setiap daerah memiliki ketentuan khusus dalam permainan tersebut.

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Budaya lokal terdapat unsur-unsur maupun nilai-nilai mulai dari pendidikan, kebudayaan, kepribadian daerah setempat serta karakter bangsa, sehingga penggunaannya sebagai media pembelajaran mampu memotivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika (Kuswidi & Lestari, 2021). Terdapat nilai-nilai pembentuk karakter positif dalam permainan tradisional. Permainan tradisional terkandung lima nilai yang dapat membentuk karakter positif peserta didik. Kelima nilai tersebut adalah: nilai pendidikan, nilai sportivitas, nilai gotong royong, nilai demokrasi, nilai moral, dan nilai keberanian (Kurniawan, 2018). Dengan demikian Implementasi permainan tradisional oleh peserta didik dapat mempercepat internalisasi nilai-nilai positif tersebut pada jiwa anak (Kurniawan, 2018). Pada dasarnya, bermainan melalui pendekatan permainan yang kreatif memiliki tujuan yang utama yaitu untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini dan kanak-kanak. Interaksi belajar peserta didik dapat dilakukan dan diintegrasikan dengan lingkungan bermain peserta didik (Nurrahmah & Ningsih, 2018).

Pendidikan dan budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan proses membudaya, kebutuhan yang mendasar dalam masyarakat. Ada tiga jenis masyarakat dengan budayanya, yaitu masyarakat tradisional, masyarakat modern, dan masyarakat transformatif. Sedangkan budaya ialah suatu pola hidup yang berkembang sebagai warisan dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya yang dimiliki secara bersama oleh sekelompok orang (Astanti & Fitroh, 2021).

Sekolah menjadi institusi yang strategis untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran matematika materi bangun datar pada peserta didik dengan menggunakan sarana permainan tradisional (Kurniawan, 2018). Implementasi permainan tradisional di sekolah tidak hanya bermakna sebagai sarana pembelajaran namun juga sebagai sarana menjaga melestarikan warisan budaya bangsa (Nurrahmah & Ningsih, 2018). Matematika hakikatnya merupakan mata pelajaran yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan dari belajar matematika adalah mempelajari konsep dasar matematika dengan baik agar peserta didik dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya pada pemecahan permasalahan kehidupan sehari-hari.

Pemahaman konsep matematika merupakan suatu kemampuan yang mendasari kemampuan-kemampuan matematika yang lainnya (Alvariani & Sukmawarti, 2022). Peserta didik memahami konsep matematika mulai dari memahami konsep dasar terlebih dahulu kemudian lanjut ke konsep yang lebih kompleks, serta melakukan Latihan- Latihan yang konsisten dan terarah (Hikmah & Vioreza, 2023). Prinsip-prinsip matematika yang ada dalam permainan tradisional dapat membantu guru khususnya guru sekolah dasar untuk membuat masalah matematika yang kontekstual (Hanik, 2017). Bangun datar merupakan salah satu materi yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Banyak kita jumpai barang-barang di sekitar kita yang memiliki bentuk menyerupai atau bahkan sama dengan bentuk bangun datar, salah satunya yaitu layang-layang (Kuswidi & Lestari, 2021). Oleh sebab itu, untuk menjadikan materi bangun datar menjadi pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, maka dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik yaitu dengan bermain permainan tradisional layang-layang yang telah disesuaikan dengan keadaan peserta didik.

Permainan tradisional dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal. Permainan tradisional tidak dapat dipandang hanya sebagai permainan semata. Permainan tradisional sarat dengan nilai edukasi. Permainan tradisional mampu merangsang berbagai aspek perkembangan peserta didik. Sebagai bagian dari pendidikan, pendidik sudah semestinya memperkenalkan kepada peserta didik tentang permainan tradisional tersebut (Wahyu, 2022). Permainan tradisional mungkin dianggap ketinggalan zaman oleh generasi milenial. Merasa lebih bangga untuk memainkan gawai atau peralatan canggih lainnya (Putra, 2020). Tidak dapat dipungkiri peserta didik menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain permainan modern tersebut, yang tentunya menghabiskan uang yang tidak sedikit.

Penggunaan Permainan Tradisional Layang-Layang Dalam Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Layangan merupakan permainan tradisional yang populer di daerah Jawa Tengah, layangan biasanya dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa di tanah lapang. Layangan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, layangan digunakan untuk menangkal kejahatan, menyampaikan pesan, dan bahkan digunakan untuk menentukan fenomena alam dan mengukur cuaca (Kuswidi & Lestari, 2021). Namun pada saat ini penggunaan layangan hanya diterbangkan untuk kesenangan saja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurrahmah & Ningsih (2018) pada permainan tradisional dapat memotivasi siswa untuk menyenangi matematika. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran matematika melalui permainan tradisional.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuswidi & Lestari (2021). permainan tradisional layang-layang memiliki unsur matematika yang disajikan pada gambar di bawah ini:

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Layang-layang memiliki bagian kerangka yang terdapat konsep matematika seperti garis, panjang, diagonal, titik sudut, dan sudut. Berdasarkan pada gambar di atas, kerangka layangan tersebut dapat dijadikan media pembelajaran matematika sebagai pengenalan sifat-sifat bangun datar layang-layang. Bangun datar layanglayang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Layang-layang mempunyai empat titik sudut yaitu titik A, B, C, dan D.
  2. Layang-layang mempunyai dua sisi yang sama panjang.
  3. Sepasang sudut pada layang-layang berhadapan sama besar dengan sudut B dan sudut D.
  4. Layang-layang mempunyai dua diagonal yaitu diagonal AC dan BD.
  5. Diagonal AC membagi diagonal BD dengan sama Panjang dan tegak lurus.

Berdasarkan sifat-sifat yang telah diketahui keliling bangun datar layanglayang merupakan penjumlahan dari setiap panjang sisinya, karena layang layang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang, maka rumus keliling layang-layang dapat ditulis sebagai berikut, (2 x AB) + (2 x BC).

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa layangan terbentuk dari dua segitiga yang kongruen atau sama besar yaitu segitiga berwarna putih atau segita ACD dan segitiga berwarna ungu atau segitia ACB. Untuk memperoleh rumus luas bangun datar layang-layang dapat diperoleh melalui pendekatan luas daerah segitiga ACD dan ACB sebagai berikut.

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Bangun datar layang-layang juga dapat dikatakan sebagai bangun datar yang terbentuk dari dua segitiga sama kaki, yaitu segitiga sama kaki BCD dan segitiga sama kaki ABD. Oleh karena itu dalam mencari rumus luas layang-layang dapat dicari dengan luas daerah dua segitiga sama kaki tersebut.

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 3 di atas, rumus luas layang-layang dapat diperoleh sebagai berikut. Luas bangun layang-layang:

Permainan Tradisional Layang-Layang Dan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

Selain memiliki unsur-unsur matematika, secara tidak langsung permainan layangan juga dapat membentuk karakter pada peserta didik karena permainan layangan mengandung banyak manfaat bagi perkembangan anak. Nilai-nilai karakter yang dapat dibangun melalui permainan layangan adalah sebagai berikut:

1. Nilai kerja sama

Pada permainan layangan terdapat nilai kerja sama terlihat pada proses penerbangan layangan dibutuhkan kerja sama beberapa peserta didik. Masing-masing memiliki tugas tersendiri, ada yang bertugas sebagai pemegang layangan, dan ada yang bertugas menarik benang layangan sehingga layangan dapat terbang tinggi. Nilai kerja sama di dalam permainan tradisional tersebut dapat membawa dampak positif dan berperan dalam pembentukan karakter.

2. Nilai pantang menyerah

Dalam bermain layangan yaitu dapat terlihat dalam proses penerbangan. Mereka berusaha keras dan pantang menyerah untuk menarik benang agar layangan dapat terbang tinggi. Ketika mereka gagal menerbangkan mereka akan mencoba kembali sampai layangan dapat terbang. Oleh karena itu permainan layangan secara tidak langsung mampu menanamkan nilai pantang menyerah dalam diri peserta didik.

3. Nilai Keterampilan

Nilai keterampilan dapat dilihat ketika sedang memainkan permainan layangan. Tidak semua orang dapat menerbangkan layangan dengan baik, sehingga dalam permainan layangan memerlukan keterampilan dan teknik tersendiri agar layangan dapat terbang tinggi.

4. Nilai Kreativitas dan Mandiri

Nilai kemandirian tercermin dalam proses pembuatan layangan dimana peserta didik dapat diajak untuk membuat layangan sendiri sesuai dengan kreasi dan kreativitas masing-masing. Ide-ide peserta didik dapat dituangkan dalam pembuatan ornamen atau pemilihan warna layangan.

Sumber : Pemanfaatan Permainan Tradisional Layang-Layang Dalam Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar, Putri Pradita Andriani & Arissona Dia Indah Sari : 2024.

Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini :

0 Komentar